Monday 7 February 2011

Kekerasan atas nama agama

Beberapa waktu yang lalu terdengar berita adanya jemaah ahmadiyah
yang diserang oleh penduduk setempat di pandeglang Indonesia.Berita
itu dimuat dengan judul kekerasan atas nama agama.
Kalau kita membaca saja berita itu tanpa mengkritisinya maka yang kita
terima adalah bahwa jemaah ahmadiyah sebagai fihak yang benar dan
penduduk yang menyerang ada dalam fihak yang yang salah.

Benarkah demikian?

Bulan januari 2008 di Indonesia sebenarnya sudah ada perjanjian antara
jemaah ahmadiyah dengan umat Islam Indonesia.Isinya antara lain
,jemaah ahmadiyah mengakui bahwa selama ini mereka sesat dan tersesat
dan ingin kembali kedalam agama islam yang murni.dan umat islam
Indonesia akan membantu mereka kembali kejalan yang benar.
Tetapi faktanya masih saja ada jemaah ahmadiyah yang tetap
mbalelo/bandel dan tidak mau kembali ke dalam Islam yang ASLI.
Untuk yang tidak mau kembali ke Islam sebenarnya umat Islam mudah saja,yaitu

JANGAN MENGAKU SEBAGAI AGAMA ISLAM DI KTP ATAU DI TEMPAT LAIN.
(jangan memalsukan agama Islam)

Tentu ada konsekuensinya,misalnya tak dapat menikah di KUA,kalau
meninggal tak boleh dikuburkan di kuburan Islam dsb.
MUI pusat sebenarnya sudah mengeluarkan fatwa tentang agama yang
mengaku Islam tetapi prakteknya bukan islam yaitu disebut sebagai
agama Liberal dan ini masuk sebagai agama/kepercayaan.Negara adalah
sebagai wasit utama di Indonesia.Kalau terjadi penyimpangan negaralah
yang bertindak.
Disini terjadilah peristiwa negara tidak bertindak walaupun sudah
terjadi penyimpangan. Faktanya :Negara membiarkan terjadinya pemalsuan
agama islam .
Sehingga terjadi rakyatlah yang bertindak.
Kemudian media masa menulis " kekerasan atas nama agama" tanpa periksa sebabnya.
Hal ini serupa dengan dihukum tembaknya terpidana mati oleh regu tembak.
kalau dibuat berita: Si fulan ditembak beramai2 oleh tentara/polisi.
Kalau tanpa periksa tentunya berita yang kita terima adalah si fulan
yang benar dan si tentara/polisi yang salah.

Yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar

Hal ini terjadi karena Iblis lah biang keladinya.Siapa yang
membantu/mendukung membenarkan yang salah dan membantu/mendukung
menyalahkan yang benar adalah TEMAN2 IBLIS.