Wednesday 2 December 2009

ISLAM ASLI

Sekarang ini memang sedang jamannya manusia suka dan tidak membenci yang palsu.bahkan terkadang lebih senang dan lebih mahal yang palsu,misalnya gigi palsu.

Kalau ada yang asli tentunya ada yang palsu.Keaslian suatu barang tentunya ada standarnya.Bagaimana standar yang asli? Tentunya ditentukan oleh sang penggagas awal yang menemukan benda atau suatu hal.Karena sebagai pemakai awal sekali maka sah dan benar dialah yang menentukan kriterianya.

Kalau ada kemudian seseorang atau badan yang memakai merk yang sama dan tidak sesuai dengan kriteria awal tadi tentunya dapatlah digolongkan bahwa hal/benda/susuatu yang menyimpang dari kriteria awal tadi adalah PALSU.

 

Beberapa saat lalu dipasaran terdapat handphone merk B yang mesinnya bukan buatan B.Ini menandakan bahwa kepalsuan itu dinilai dari siapa pemegang merk awal dan bagaimana kriterianya.Begitu pula kalau kita berjalan di mall banyak terdapat toko jam yang menjual jam bermerk dengan harga murah, tentu dengan mesin palsu.Demikian pula di koran dan majalah terkadang ada iklan-2 pemberitahuan tentang pemalsuan merk dagang.Ini sah saja.

 

Seharusnya begitu pula dalam masalah agama,khususnya Agama Islam.Agama ini datang

dibawa oleh rasul kita Muhammad saw dari Allah SWT dengan perantaraan Malaikat Jibril.Agama Islam ini seolah-2 adalah “merk” agama yang telah dirumuskan oleh Nabi Muhammad Saw dan dilaksanakan oleh tiga generasi umat Islam kemudian.

Jadi singkatnya Islam itu sudah ditentukan kriterianya oleh Nabi Muhammad dan Tiga generasi sesudahnya (hadist)

Sehingga segala sesuatu yang menyimpang dari kriteria awal ini adalah AGAMA ISLAM PALSU ALIAS BUKAN AGAMA ISLAM.

 

Jadi sederhana sekali sebenarnya kriteria Agama Islam yang ASLI dari agama Islam yang PALSU.Marilah kita mengikuti dan mengamalkan Agama Islam Asli yang dibawa oleh Muhammad SAW dan Tiga generasi sesudahnya.Karena Hanya Islam yang Asli yang akan diterima oleh Allah SWT ( Al Maidah :3)dan alangkah ruginya Islam PALSU karena TIDAK akan diterima oleh Allah SWT.

 

Friday 23 October 2009

Emansipasi perempuan Indonesia

Saat ini sudah marak emansipasi dalam segala bidang.mulai dari tukang batu sampai presiden sudah dimasuki oleh perempuan.hal ini dimulai sejak era kartini dan berkembang pesat pada akhir2 ini.
Segala susuatu tentang hukum atau aturan tentu ada manfaat dan mudaratnya.hukum dibagi 2 besar,yaitu hukum Allah dan hukum manusia.hukum Allah swt adalah tetap dan tidak berubah sampai kiamat.sedang hukum manusia dapat diubah2 tergantung selera penguasa saat itu.kalau bicara emansipasi adalah persamaan hak dalam segala bidang.ini yang selalu dituntut oleh perempuan.tetapi tidak pernah/jarang kita mendengar kelanjutannya yaitu persamaan kewajiban.karena hak selalu sebanding dengan kewajiban.kalau hak nya sama tentu kewajibannya seharusnya sama.tidak boleh tidak.ini konsekuensinya.karena perempuan minta haknya sama dengan pria tentu kewajibannya harus sama.tidak boleh minta dispensasi.jadi:
1.perempuan harus hidup dengan uang hasil kerja sendiri tidak boleh dari laki2/suaminya.artinya laki2 tidak lagi berkewajiban memberi nafkah istri.
2.harus dihapus pemberian mahar/mas kawin .
3.harus dihapus cuti hamil dan menyusui.
4.kalau laki2 di pukul perempuan juga harus dipukul.
5.perempuan jadi satpam/abri/polisi harus mau jaga malam.
6.kalau laki2 dibunuh dalam perang perempuan juga harus dibunuh.
7.harus dihapus perasaan kasihan dan cinta pada perempuan.
Selama ini para suami menafkahi istri dan keluarga sehingga sulit sekolah lagi/menuntut ilmu/melanjutkan pendidikan karena terbatasnya waktu dan beaya.sementara suami kerja cari uang para istri justru menuntut ilmu/sekolah lagi yang dananya sebagian/seluruhnya dari uang suaminya.sementara para istri tidak dituntut menafkahi keluarga dan anak.kemudian jadilah istrinya seorang sarjana/pasca sarjana/profesor.sementara suami mandeg ditempat.kemudian jadilah istrinya menginjak kepala suaminya kerena istri lebih berpendidikan.
Hal ini cukup banyak terjadi.
karena itu hal2 semacam ini harus diubah kalau memang ingin benar2 emansipasi.jangan mau enaknya saja.kalau ini terjadi lama2 laki2 jadi budak perempuan.
Jadi harus ada pemisahan pola pikir.yang setuju emansipasi dipersilahkan dengan segala resikonya.yang tidak setuju emansipasi harus diakomodir, sesuai dengan uud 45 dimana negara menjamin setiap warganegara untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.
Sedang islam tidak mengenal dan mengharamkan emansipasi.
Cinere 231009.

Thursday 21 May 2009

islam kaffah

Allah swt telah menetapkan islam sebagai agama terakhir dan sudah sempurna dan Allah swtpun sudah meridhainya.bahkan dalam ayat lain Allah swt berfirman tak akan diterima selain agama Islam pada saat nabi Muhammad saw dan sepeninggalnya.diayat yang lain Allah juga berkata masuk Islam lah kamu secara kaffah.bahkan Allah swt di ayat yang lain berfirman manusia dapat kafir sesudah beriman apabila menerima ayat yang satu dan menolak ayat yang lain.
Seorang mualaf yang baru masuk Islam saja harus segera mengerjakan syariat shalat puasa zakat dan haji.dalam riwayat hadist tidak pernah ada diceritakan mualaf yang mengerjakan syariat berlama2 atau sampai puluhan tahun atau bahkan mendekati ajal.karena para salaf tidak tahu kapan ajalnya.mereka giat mengerjakan syariat Islam secara total.
Seekor ikan tentu lebih senang dalam lingkungan kawanan ikan daripada dalam lingkungan buaya misalnya.seorang yang kaffah semestinya akan lebih senang dalam lingkungan yang kaffah pula.Dapat difahami bahwa Allah swt mencap kita sesuai dengan macam sahabat kita.seorang yang senang bersih tentu senang ditempat yang bersih pula. orang yang suka shalat tentu senang orang yang suka shalat pula.tak mungkin orang yang suka shalat senang dengan orang yang tidak suka shalat.kalau ada yang suka shalat dan senang dengan orang yang tak suka shalat dapat dipastikan shalatnya palsu atau tak benar.
Jadi marilah kita waspada.jangan sampai kita kafir sesudah beriman.masuklah Islam secara total.ada ajaran untuk akhirat dan ada ajaran untuk dunia dengan hukum2nya.

Saturday 9 May 2009

penulis sedang perjalanan kembali dari pekanbaru ke jakarta

Jam 14.20 dari bandara pekanbaru ke jakarta.setelah mengikuti pabi ke 7. Dari 6 sampai 9mei 2009

Sunday 5 April 2009

kayla di pizza hut rsf

Ini photo kayla anak ke 4 ku setelah sembuh dari sakit 7 hari dirawat di rsf sedang di pizza hut rsf dalam rangka hut ayahnya.

Saturday 4 April 2009

KEDUDUKAN ORANG KAFIR DALAM ISLAM

KEDUDUKAN ORANG KAFIR DI DALAM ISLAM

Oleh Al Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain
Sabtu, 22 November 2008 - 08:02:28




Melihat berbagai peristiwa teror yang terjadi di berbagai negara, apalagi hal tersebut dituduhkan identik dengan syari'at yang mulia nan suci, melihat banyaknya kebingungan di kalangan kaum muslimin akibat syubhat (kerancuan) dan racun yang disusupkan oleh musuh-musuh Islam tentang terorisme dan melihat salah "terjemah" terhadap kalimat terorisme dan salah menempatkannya. Maka kami mengangkat fatwa-fatwa para ulama besar yang merupakan lentera di tengah gulita dan kelompok yang terus-menerus menampakkan kebenaran di setiap zaman sebagaimana dalam hadits yang mutawatir, Rasulullah shollallahu 'alaihi wa alihi wa sallam bersabda :

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلِكَ

"Terus menerus ada sekelompok dari umatku yang mereka tetap nampak di atas kebenaran, tidak membahayakan mereka orang yang mencerca mereka sampai datang ketentuan Allah (hari kiamat) dan mereka dalam keadaan seperti itu".

Tulisan ini juga sebagai penjelasan hakikat syari'at Islam yang mulia dan agung.

Dan tulisan ini juga sebagai bantahan terhadap orang-orang yang penuh dengan nista pemikiran sesat dan bergelimang dengan lumpur penyimpangan yang menodai nama Islam dengan ulah terorismenya.

Dan sebagai bantahan terhadap orang-orang jahil dan bodoh yang menampilkan dirinya sebagai ahli fatwa yang berani mengucapkan statement yang mengidentikkan Islam dengan terorisme.

Dan yang lebih aneh lagi ucapan kotor ini keluar dari orang yang mengaku dirinya Ahlus Sunnah. Simak kalimatnya yang menyanjung pelaku peledakan gedung WTC dan Pentagon pada tanggal 11 September 2001 : "Serangan berani penuh kepahlawanan dari para pemuda yang kecewa dengan kecongkakan Amerika Serikat" dan simak ucapannya yang lain "Kalau ditanya kepada kami :Bagaimana serangan terhadap Amerika itu, maka kami mengatakan bahwa cara itu tidak benar menurut pandangan syari'at. Kemungkinan besar memang Usamah berada di belakang penyerangan terhadap WTC dan Pentagon. Walaupun cara bunuh diri itu salah, bagi kami sasarannya benar. Kami memberi "applaus" kepada sasaran seperti itu".

Kami angkat tulisan ini dengan harapan mengembalikan kaum muslimin kepada agama yang lurus dan mengangkat derajat mereka di dunia dan di akhirat. Amin.

Pembagian Orang Kafir dalam Islam

Orang kafir dalam syari'at Islam ada empat macam :

Pertama : Kafir Dzimmy, yaitu orang kafir yang membayar jizyah (upeti) yang dipungut tiap tahun sebagai imbalan bolehnya mereka tinggal di negeri kaum muslimin. Kafir seperti ini tidak boleh dibunuh selama ia masih menaati peraturan-peraturan yang dikenakan kepada mereka.

Banyak dalil yang menunjukkan hal tersebut diantaranya firman Allah Al-'Aziz Al-Hakim :

قَاتِلُوا الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلاَ بِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلاَ يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلاَ يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ

"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan shogirun (hina, rendah, patuh)". (QS. At-Taubah : 29).

Dan dalam hadits Buraidah riwayat Muslim Rasulullah shollallahu 'alaihi wa alihi wa salllam bersabda :

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمَّرَ أَمِيْرًا عَلَى جَيْشٍ أَوْ سَرِيَّةٍ أَوْصَاهُ فِيْ خَاصَّتِهِ بِتَقْوَى اللهِ وَمَنْ مَعَهُ مِنْ الْمُسْلِمِيْنَ خَيْرًا ثُمَّ قَالَ أُغْزُوْا بِاسْمِ اللهِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ قَاتِلُوْا مَنْ كَفَرَ بِاللهِ أُغْزُوْا وَلاَ تَغُلُّوْا وَلاَ تَغْدِرُوْا وَلاَ تُمَثِّلُوْا وَلاَ تَقْتُلُوْا وَلِيْدًا وَإِذَا لَقِيْتَ عَدُوَّكَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ فَادْعُهُمْ إِلَى ثَلاَثِ خِصَالٍ فَأَيَّتُهُنَّ مَا أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الْإِسْلاَمِ فَإِنْ أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَسَلْهُمُ الْجِزْيَةَ فَإِنْ هُمْ أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَقَاتِلْهُمْ

"Adalah Rasulullah shollallahu 'alaihi wa alihi wa salllam apabila beliau mengangkat amir/pimpinan pasukan beliau memberikan wasiat khusus untuknya supaya bertakwa kepada Allah dan (wasiat pada) orang-orang yang bersamanya dengan kebaikan. Kemudian beliau berkata : "Berperanglah kalian di jalan Allah dengan nama Allah, bunuhlah siapa yang kafir kepada Allah, berperanglah kalian dan jangan mencuri harta rampasan perang dan janganlah mengkhianati janji dan janganlah melakukan tamtsil (mencincang atau merusak mayat) dan janganlah membunuh anak kecil dan apabila engkau berjumpa dengan musuhmu dari kaum musyrikin dakwailah mereka kepada tiga perkara, apa saja yang mereka jawab dari tiga perkara itu maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka ; serulah mereka kepada Islam apabila mereka menerima maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka, apabila mereka menolak maka mintalah jizyah (upeti) dari mereka dan apabila mereka memberi maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka, apabila mereka menolak maka mintalah pertolongan kepada Allah kemudian perangi mereka".

Dan dalam hadits Al-Mughiroh bin Syu'bah riwayat Bukhary beliau berkata :

أَمَرَنَا رَسُوْلُ رَبِّنَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُقَاتِلَكُمْ حَتَّى تَعْبُدُوْا اللهَ وَحْدَهُ أَوْ تُؤَدُّوْا الْجِزْيَةَ

"Kami diperintah oleh Rasul Rabb kami shollallahu 'alaihi wa alihi wa sallam untuk memerangi kalian sampai kalian menyembah Allah satu-satunya atau kalian membayar Jizyah".

Kedua : Kafir Mu'ahad, yaitu orang-orang kafir yang telah terjadi kesepakatan antara mereka dan kaum muslimin untuk tidak berperang dalam kurun waktu yang telah disepakati. Dan kafir seperti ini juga tidak boleh dibunuh sepanjang mereka menjalankan kesepakatan yang telah dibuat.



Allah Jalla Dzikruhu berfirman :



فَمَا اسْتَقَامُوا لَكُمْ فَاسْتَقِيمُوا لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ

"Maka selama mereka berlaku istiqomah terhadap kalian, hendaklah kalian berlaku istiqomah (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa". (QS. At-Taubah : 7).



Dan Allah berfirman :



إِلاَّ الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ثُمَّ لَمْ يَنْقُصُوكُمْ شَيْئًا وَلَمْ يُظَاهِرُوا عَلَيْكُمْ أَحَدًا فَأَتِمُّوا إِلَيْهِمْ عَهْدَهُمْ إِلَى مُدَّتِهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ

"Kecuali orang-orang musyrikin yang kalian telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi dari kalian sesuatu pun (dari isi perjanjian) dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kalian, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa". (QS. At-Taubah : 4).



dan Allah Jallat 'Azhomatuhu menegaskan dalam firman-Nya :



وَإِنْ نَكَثُوا أَيْمَانَهُمْ مِنْ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوا فِيْ دِينِكُمْ فَقَاتِلُوا أَئِمَّةَ الْكُفْرِ إِنَّهُمْ لاَ أَيْمَانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنْتَهُونَ

"Jika mereka merusak sumpah (janji) nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agama kalian, maka perangilah pemimpin-pemimpin kekafiran itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti". (QS. At-Taubah : 12).



Dan Rasulullah shollallahu 'alaihi wa alihi wa sallam bersabda dalam hadits 'Abdullah bin 'Amr riwayat Bukhary :



مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرِحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيْحَهَا تُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ أَرْبَعِيْنَ عَامًا

"Siapa yang membunuh kafir Mu'ahad ia tidak akan mencium bau surga dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun".



Ketiga : Kafir Musta'man, yaitu orang kafir yang mendapat jaminan keamanan dari kaum muslimin atau sebagian kaum muslimin. Kafir jenis ini juga tidak boleh dibunuh sepanjang masih berada dalam jaminan keamanan.



Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :



وَإِنْ أَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّى يَسْمَعَ كَلاَمَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لاَ يَعْلَمُونَ

"Dan jika seorang di antara kaum musyrikin meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia agar ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui". (QS. At-Taubah : 6).



Dan dalam hadits 'Ali bin Abi Tholib radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shollallahu 'alaihi wa alihi wa sallam menegaskan :



ذِمَّةُ الْمُسْلِمِيْنَ وَاحِدَةٌ يَسْعَى بِهَا أَدْنَاهُمْ

"Dzimmah (janji, jaminan keamanan dan tanggung jawab) kaum muslimin itu satu, diusahakan oleh orang yang paling bawah (sekalipun)". (HSR. Bukhary-Muslim).



Berkata Imam An-Nawawy rahimahullah : "Yang diinginkan dengan Dzimmah di sini adalah Aman (jaminam keamanan). Maknanya bahwa Aman kaum muslimin kepada orang kafir itu adalah sah (diakui), maka siapa yang diberikan kepadanya Aman dari seorang muslim maka haram atas (muslim) yang lainnya mengganggunya sepanjang ia masih berada dalam Amannya".



Dan dalam hadits Ummu Hani` riwayat Bukhary beliau berkata :



يَا رَسُوْلَ اللهِ زَعَمَ ابْنُ أُمِّيْ أَنَّهُ قَاتِلٌ رَجُلاً قَدْ أَجَرْتُهُ فَلاَنَ بْنَ هُبَيْرَةَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَجَرْنَا مَنْ أَجَرْتِ يَا أُمَّ هَانِئٍ

"Wahai Rasulullah anak ibuku (yaitu 'Ali bin Abi Tholib-pen.) menyangka bahwa ia boleh membunuh orang yang telah saya lindungi (yaitu) si Fulan bin Hubairah. Maka Rasulullah shollallahu 'alaihi wa alihi wa salllam bersabda : "Kami telah lindungi orang yang engkau lindungi wahai Ummu Hani`".



Keempat : Kafir Harby, yaitu kafir selain tiga di atas. Kafir jenis inilah yang disyari'atkan untuk diperangi dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam syari'at Islam.



Demikianlah pembagian orang kafir oleh para ulama seperti syeikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'iy, syeikh Ibnu 'Utsaimin, 'Abdullah Al-Bassam dan lain-lainnya. Dan bagi yang menelaah buku-buku fiqih dari berbagai madzhab akan menemukan benarnya pembagian ini. Wallahul Musta'an.


Sumber :
http://an-nashihah.com/index.php?mod=article&cat=A

FATWA SHAIK ABDUL MALIK BIN AHMAD TENTANG PEMILU

FATWA SHAIK  ABDUL MALIK BIN AHMAD R TENTANG PEMILU                

Posted: 01 Apr 2009 08:49 PM PDT

Tanya (Abdullah bin Taslim): Sehubungan dengan Pemilu untuk memilih presiden yang sebentar lagi akan diadakan di Indonesia, dimana Majelis Ulama Indonesia mewajibkan masyarakat Indonesia untuk memilih dan mengharamkan golput, bagaimana sikap kaum muslimin dalam menghadapi masalah ini?


Syaikh Abdul Malik: Segala puji bagi Allah, serta salawat, salam dan keberkahan semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi kita, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, serta orang-orang yang setia mengikuti jalannya, amma ba'du:

Saat ini mayoritas negara-negara Islam menghadapi cobaan (berat) dalam memilih pemimpin (kepala negara) mereka melalui cara pemilihan umum, yang ini merupakan (penerapan) sistem demokrasi yang sudah dikenal. Padahal terdapat perbedaan yang sangat jauh antara sistem demokrasi dan (syariat) Islam (dalam memilih pemimpin), yang ini dijelaskan oleh banyak ulama (ahlus sunnah wal jama'ah). Untuk penjelasan masalah ini, saudara-saudaraku (sesama ahlus sunnah) bisa merujuk kepada sebuah kitab ringkas yang ditulis oleh seorang ulama besar dan mulia, yaitu kitab "al-'Adlu fil Islaam wa laisa fi dimokratiyyah al maz'uumah" (Keadilan yang hakiki ada pada syariat Islam dan bukan pada sistem demokrasi yang dielu-elukan), tulisan guru kami syaikh Abdul Muhsin bin Hamd al-'Abbaad al-Badr –semoga Allah menjaga beliau dan memanjangkan umur beliau dalam ketaatan kepada-Nya –.

'Ala kulli hal, pemilihan umum dalam sistem demokrasi telah diketahui, yaitu dilakukan dengan cara seorang muslim atau kafir memilih seseorang atau beberapa orang tertentu (sebagai calon presiden). Semua perempuan dan laki-laki juga ikut memilih, tanpa mempertimbangkan/membedakan orang yang banyak berbuat maksiat atau orang shaleh yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam.

Semua ini (jelas) merupakan pelanggaran terhadap (syariat) Islam. Sesungguhnya para sahabat yang membai'at (memilih) Abu Bakr ash-Shiddiq radhiallahu 'anhu (sebagai khalifah/pemimpin kaum muslimin sepeninggal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) di saqiifah (ruangan besar beratap tempat pertemuan) milik (suku) Bani Saa'idah, tidak ada seorang perempuan pun yang ikut serta dalam pemilihan tersebut. Karena urusan siyasah (politik) tidak sesuai dengan tabiat (fitrah) kaum perempuan, sehingga mereka tidak boleh ikut berkecimpung di dalamnya. Dan ini termasuk pelanggaran (syariat Islam), padahal Allah Ta'ala berfirman:

وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَى

"Dan laki-laki tidaklah seperti perempuan." (Qs. Ali 'Imraan: 36)

Maka bagaimana kalian (wahai para penganut sistem demorasi) menyamakan antara laki-laki dan perempuan, padahal Allah yang menciptakan dua jenis manusia ini membedakan antara keduanya?! Allah Ta'ala berfirman:

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ

"Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya, sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka." (Qs. al-Qashash: 68)

Di sisi lain Allah Ta'ala berfirman:

أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ

"Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir). Mengapa kamu (berbuat demikian); bagaimanakah kamu mengambil keputusan?" (Qs. al-Qalam: 35 - 36)

Sementara kalian (wahai para penganut sistem demokrasi) menyamakan antara orang muslim dan orang kafir?! Maka ini tidak mungkin untuk…(kalimat yang kurang jelas). Masalah ini (butuh) penjelasan yang panjang lebar.

Akan tetapi (bersamaan dengan itu), sebagian dari para ulama zaman sekarang berpendapat bolehnya ikut serta dalam pemilihan umum dalam rangka untuk memperkecil kerusakan (dalam keadaan terpaksa). Meskipun mereka mengatakan bahwa (hukum) asal (ikut dalam pemilihan umum) adalah tidak boleh (haram). Mereka mengatakan: Kalau seandainya semua orang diharuskan ikut serta dalam pemilu, maka apakah anda ikut memilih atau tidak? Mereka berkata: anda ikut memilih dan pilihlah orang yang paling sedikit keburukannya di antara mereka (para kandidat yang ada). Karena umumnya mereka yang akan dipilih adalah orang-orang yang memasukkkan (mencalonkan) diri mereka dalam pemilihan tersebut. Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah radhiallahu 'anhu:

"Janganlah engkau (berambisi) mencari kepemimpinan, karena sesungguhnya hal itu adalah kehinaan dan penyesalan pada hari kiamat nanti." (Gabungan dua hadits shahih riwayat imam al-Bukhari (no. 6248) dan Muslim (no. 1652), dan riwayat Muslim (no. 1825))

Maka orang yang terpilih dalam pemilu adalah orang yang (berambisi) mencari kepemimpinan, padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang (berambisi) mencari kepemimpinan maka dia akan diserahkan kepada dirinya sendiri (tidak ditolong oleh Allah dalam menjalankan kepemimpinannya)." (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan lain-lain, dinyatakan lemah oleh syaikh al-Albani dalam "adh-Dha'iifah" (no. 1154). Lafazh hadits yang shahih Riwayat al-Bukhari dan Muslim: "Jika engkau menjadi pemimpin karena (berambisi) mencarinya maka engkau akan diserahkan kepadanya (tidak akan ditolong oleh Allah)."

Allah akan meninggalkannya (tidak menolongnya), dan barangsiapa yang diserahkan kepada dirinya sendiri maka berarti dia telah diserahkan kepada kelemahan, ketidakmampuan dan kesia-siaan, sebagaimana yang dinyatakan oleh salah seorang ulama salaf – semoga Allah meridhai mereka–.

'Ala kulli hal, mereka berpendapat seperti ini dalam rangka menghindari atau memperkecil kerusakan (yang lebih besar). Ini kalau keadaannya memaksa kita terjeremus ke dalam dua keburukan (jika kita tidak memilih). Adapun jika ada dua orang calon (pemimpin yang baik), maka kita memilih yang paling berhak di antara keduanya.

Akan tetapi jika seseorang tidak mengatahui siapa yang lebih baik (agamanya) di antara para kandidat yang ada, maka bagaimana mungkin kita mewajibkan dia untuk memilih, padahal dia sendiri mengatakan: aku tidak mengetahui siapa yang paling baik (agamanya) di antara mereka. Karena Allah Ta'ala berfirman:

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya." (Qs. al-Israa': 36)

Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menipu/mengkhianati kami maka dia bukan termasuk golongan kami." (HSR Muslim (no. 101)). Jika anda memilih orang yang anda tidak ketahui keadaannya maka ini adalah penipuan/pengkhianatan.

Demikian pula, jika ada seorang yang tidak merasa puas dengan kondisi pemilu (tidak memandang bolehnya ikut serta dalam pemilu) secara mutlak, baik dalam keadaan terpaksa maupun tidak, maka bagaimana mungkin kita mewajibkan dia melakukan sesuatu yang tidak diwajibkan oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam?!

Maka 'ala kulli hal, kita meyakini bahwa Allah Ta'ala Dialah yang memilih untuk umat ini pemimpin-pemimpin mereka. Kalau umat ini baik maka Allah akan memilih untuk mereka pemimpin-pemimpin yang baik pula, (sabaliknya) kalau mereka buruk maka Allah akan memilih untuk mereka pemimpin-pemimpin yang buruk pula. Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala:

وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضاً بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zhalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan." (Qs. al-An'aam: 129)

Maka orang yang zhalim akan menjadi pemimpin bagi masyarakat yang zhalim, demikianlah keadaannya.

Kalau demikian, upayakanlah untuk menghilangkan kezhaliman dari umat ini, dengan mendidik mereka mengamalkan ajaran Islam (yang benar), agar Allah memberikan untuk kalian pemimpin yang kalian idam-idamkan, yaitu seorang pemimpin yang shaleh. Karena Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (Dalam ayat ini) Allah tidak mengatakan "…sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada pemimpin-pemimpin mereka", akan tetapi (yang Allah katakan): "…sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."

Aku telah menulis sebuah kitab tentang masalah ini, yang sebenarnya kitab ini khusus untuk para juru dakwah, yang mengajak (manusia) ke jalan Allah Ta'ala, yang aku beri judul "Kamaa takuunuu yuwallaa 'alaikum" (sebagaimana keadaanmu maka begitupulalah keadaan orang yang menjadi pemimpinmu). Aku jelaskan dalam kitab ini bahwa watak para penguasa selalu berasal dari watak masyarakatnya, maka jika masyarakatnya (berwatak) baik penguasanya pun akan (berwatak) baik, dan sebaliknya.

Maka orang-orang yang menyangka bahwa (yang terpenting dalam) masalah ini adalah bersegera untuk merebut kekuasaan, sungguh mereka telah melakukan kesalahan yang fatal dalam hal ini, dan mereka tidak mungkin mencapai hasil apapun (dengan cara-cara seperti ini). Allah Ta'ala ketika melihat kerusakan pada Bani Israil disebabkan (perbuatan) Fir'aun, maka Allah membinasakan Fir'aun dan memberikan kepada Bani Israil apa yang mereka inginkan, dengan Allah menjadikan Nabi Musa 'alaihissalam sebagai pemimpin mereka. (Akan tetapi) bersamaan dengan itu, kondisi (akhlak dan perbuatan) mereka tidak menjadi baik, sebagaimana yang Allah kisahkan dalam al-Qur'an. Mereka tidak menjadi baik meskipun pemimpin mereka adalah kaliimullah (orang yang langsung berbicara dengan Allah Ta'ala), yaitu Nabi Musa 'alaihissalam, sebagaimana yang sudah kita ketahui. Bahkan sewaktu Allah berfirman (menghukum) sebagian dari Bani Israil:

كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ

"Jadilah kamu kera yang hina." (Qs. al-Baqarah: 65)

Kejadian ini bukanlah di zaman kekuasaan Fir'aun. Akan tetapi hukuman Allah ini (menimpa) sebagian mereka (karena mereka melanggar perintah Allah) ketika mereka di bawah kepemimpinan Nabi Musa 'alaihissalam dan para Nabi Bani Israil 'alaihimussalam sepeninggal Nabi Musa 'alaihissalam, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Sesungguhnya Bani Israil selalu dipimpin oleh para Nabi 'alaihimussalam, setiap seorang Nabi wafat maka akan digantikan oleh Nabi berikutnya." (HSR al-Bukhari dan Muslim)

Dan hanya Allah-lah yang mampu memberikan taufik (kepada manusia).

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

Madinah Nabawiyyah, 15 Rabi'ul awal 1430 H / 11 Maret 2009 M

***

Penulis: Abdullah bin Taslim al-Buthani, Lc.
Artikel www.muslim.or.id

 

               

Wednesday 1 April 2009

Sebagian besar manusia sesat dan menyesatkan





Nabi Muhammad saw dalam salah satu hadistnya ada menyebutkan bahwa umat islam sedikit demi sedikit akan mengikuti budaya kaum yahudi dan nasrani,bahkan sampai masuk ke lubang biawakpun umat Islam akan ikut.
Dari data itu dapat ditarik kesimpulan bahwa kaum yahudi dan nasrani akan menjadikan dunia ini nyaman untuk tinggal.Sejahtera.Cukup segala hal.Nyaman untuk ditempati.Dengan rumah yang besar dan luas.Halaman yang hijau sejuk.Istri dan anak yang sehat dan lucu.Dunia yang damai dan aman.Musik yang indah2.Kendaraan yang bagus dan indah juga cepat.Vila dan kapal pesiar dan udara yang baik.Pendek kata segala hal yang membuat nyaman dan enak untuk tinggal.Sehingga membuat kita enggan meninggalkannya.Ingin hidup selamanya di dunia.
Dan saat ini hampir seluruh umat Islam mendambakan dan mengejarnya.
Berhati2lah kita dalam mengejar dunia ini.Nabi Muhammad pernah bersabda umat muslim harus berbeda dalam segala hal dengan non muslim.Semoga Allah swt memberi rahmat bagi kita.

--
Posted By B Budiarto to peradaban-umat on 4/01/2009 11:43:00 AM

Friday 6 March 2009

Beberapa ciri Islam Indonesia vs Islam Muhammad saw.

Islam adalah agama yang sempurna dan terakhir yang diturunkan oleh Allah swt untuk rahmat semesta alam.Namun nabi Muhammad saw mengkhawatirkan keadaan 

umatnya pada akhir jaman nanti(saat ini?) pada beberapa hal.
Pertama Umat Islam banyak namun kondisinya lemah bagaikan buih dilautan,sehingga musuh Islam tidak takut kepada orang islam.Tidak gentar untuk menghujat 

Islam.Tidak gentar untuk menjelekkan Islam.Saat itu kondisi umat Islam tidak banyak yang membela Islam.Tidak banyak yang menegakkan Islam,Orang Islam takut 

mati.Takut pekerjaannya hilang.Takut untuk miskin.Takut dipecat sebagai karyawan.Takut dihujat.

Allah berfirman  
 
Al Maidah:48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan 

sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti 

hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.  

Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka 

berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, 
Muhammad:31. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami 

menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu
 
Al Mulk:2. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun
 
Al Ankabut:3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan 

sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. 
 
Al Anbiyaa:35. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan  

hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan

Al Kahfi:7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik 

perbuatannya. 

Kedua, ada Hadist nabi Muhammad saw berkaitan dengan ayat Al Maidah 48 diatas adalah hadist tentang perpecahan umatku ada 73 golongan dan yang selamat 

adalah golongan pengikut nabi Muhammad saw ,orang yang mengikuti sunnahku (ahlul sunnah wal jamaah,orang salafiah).
Kalau kita perhatikan Islam di Indonesia sudah menyimpang dari aturan sunnah nabi dan Al Maidah 48 tersebut.
Beberapa akan kami sebutkan disini.

1.Islam Indonesia kalau suami meninggal padahal suami adalah yang pencari nafkah tunggal istri langsung memiliki seluruh harta suami.Sementara islam 

menganut hak waris.
2.Islam Indonesia para suami menyerahkan seluruh uang penghasilannya kepada istri untuk dikelola.Padahal dalam Islam suami hanya diwajibkan memberi nafkah 

makanan,pakaian.
3.Islam Indonesia istri dalam kenyataannya sering sebagai pembuat keputusan akhir suatu masalah(kaptennya jadi dua bukan satu).Padahal didalam Islam suami 

adalah panglima dan harus suami pembuat keputusan
4.Islam Indonesia kalau suami akan kawin ke dua dst harus seijin istri pertama dan pengadilan agama(penguasa).Didalam islam jika suami akan kawin lagi tidak 

perlu ijin istri dan ijin pengadilan(penguasa)
5.Islam indonesia dadis -2/perempuan yang berhaji dan berumrah pergi tanpa mahram.Islam mewajibkan mahram yaitu orang yang tidak dapat kawin dengan dia(kec 

suami)
6.Islam indonesia cukup banyak pemimpin masarakat adalah perempuan.Islam melarang perempuan menjadi pemimpin.
7.Islam Indonesia perempuan2 banyak yang bekerja diluar rumah dan bercampur dengan pria.Islam melarang mereka bekerja diluar dan bercampur baur dengan pria.
8.Islam Indonesia banyak perempuan-2 berpakaian tetapi telanjang.Islam mewajibkan jilbab(pakaian yang longgar dan menutup seluruh aurat)
9.Islam Indonesia banyak perempuan berpakaian seperti laki-laki spt: memakai Tshirt,celana panjang,memakai jas dan dasi.Sedang islam mewajibkan mereka 

berbeda dengan pakaian pria.
10.Islam Indonesia banyak yang bersifat berlaku sebagai laki-2,seperti berkata tegas,kasar,keras,bekerja sebagai satpam,jadi karateka pesilat mengendarai  
sepedamotor/mobil seperti laki-2.Sementara islam mengharamkan perempuan bersifat dan bertingkah laku menyerupai laki-2 dalam segala hal.( antara lain hadist 

dari Bukhari dan dari Aishah rha)
11.Islam Indonesia lebih memilih hukum demokrasi.Sementara Islam mewajibkan hukum Allah ,hadist dan musyawarah (diantara ahli ilmu saja.Bukan diantara yang 

tidak berilmu)
12.Islam Indonesia memilih sistem ekonomi bebas dan kapitalis liberal.Sementara islam mewajibkan ekonomi syariah.

 Al Araf:12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: 

Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." 
 Al Araf:13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu 

termasuk orang-orang yang hina." 
 Al Araf:16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
 Al Araf:17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati 

kebanyakan mereka bersyukur (taat). 
 Al Araf:18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, 

benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya." 
 Al Araf:202. Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).

Wahai saudaraku takutlah akan azab Allah yang tidak hanya menimpa orang-2 zdalim saja diantara kita tetapi akan menimpa kita semua.karena kita berdiam 

saja.Tidak menegakkan nahi munkar.padahal amar maruf selalu bersama nahi munkar.