Saturday, 28 April 2012

Shahwat manusia tentang surga nya Allah

Allah swt memang tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan adanya.Surga dan neraka Allah tidak dapat dilihat maupun dirasakan keberadaannya.namun kita mengetahui adanya dari al quran dan hadist nabi Muhammad saw.
Didalam al quran dan hadist tersebut Allah swt menetapkan kriteria2 manusia yang masuk surga ataupun masuk neraka.Kriteria2 tersebut dinamai sebagai Hukum Allah atau Hukum Sariat Islam.
Sementara manusia mempunyai hukum2 sendiri,seperti kalau di Indonesia adalah UUD 45 dan UU yang dibuat DPR.
Hukum manusia ini terkadang bertabrakan/meliputi hukum Allah swt.seperti waris, dalam Islam laki2 dua kali bagian perempuan,sedang dalam hukum manusia bagian laki sama dengan perempuan.
Ketika manusia meninggal ingin masuk surga dan tidak ingin masuk neraka,sementara manusia belum pernah melihat ataupun merasakan adanya surga dan neraka.Adanya surga dan neraka manusia hanya percaya dari Al quran dan Hadist.
Sementara didalam al quran dan hadit banyak disebutkan bahwa manusia mayoritas adalah ingkar dan maksiat kepada Allah swt.Bahkan iblis berjanji bahwa dia akan menyesatkan anak adam dari depan, belakang,samping kanan dan samping kiri manusia sehingga hanya sedikit manusia yang taat kepada Allah swt.
Sekarang timbul pertanyaan.Pertanyaannya adalah.Dapatkah manusia masuk surganya Allah swt dan menghindari nerakanya Allah swt dengan menjalankan hukum hukum manusia?
Dapatkah manusia masuk surganya Allah dengan menjalankan hukum waris bagian laki sama dengan bagian perempuan?
Dapatkah manusia masuk surganya Allah dimana hukum Allah melarang perempuan menjadi pemimpin sementara manusia membolehkannya?
Dapatkah manusia masuk surganya Allah dimana hukum Allah mengharamkan demokrasi dan menghalalkan musyawarah?
Tentu jawabannya dari quran dan hadist adalah tidak dapat masuk surganya Allah dengan memakai hukum manusia.Harus memakai hukum Allah swt atau hukum syariat Islam.